Tentang 25 Juli


Bukan apa apa, ini tentang 25 juli. 
18 tahun lalu ia mulai mengenal dunia. 
Tak tau apa apa, hanya tentang 25 juli. 
Ia merasa sesuatu yang beda disetiapnya. 
Begitu juga, tentang 25 juli hari ini. Ia tetap merasa berbeda pada hari itu. Berjuta untaian syukur ia panjatkan, dalam keheningan sendiri. 
Tidak seperti yang lain, meletakkan tangan dibawah dagu sambil memejamkan mata menyampaikan harapan, lalu meniup lilin dengan disambut senyum orang orang disekitarnya saat membuka mata.
Tidak, tidak pernah seperti itu.
Bergelut dengan rasa penasaran dengan tentang apa yang ada didalam kado dari orang orang tercintanya. 
Tidak, tidak pernah seperti itu. Hanya tasyakuran kecil dengan masakan sederhana yang dimasak ibunya yang dimakan bersama teman temannya, setelah sebelumnya menengadahkan tangan dan berharap dalam doa tentang 25 juli yang mendatang. Hanya itu, ya hanya itu.
Namun entah sejak kapan ia sudah mulai tak lagi merasakan hal seperti itu. Nampaknya sejak ia tak lagi dianggap anak anak. Atau mungkin pula orang orang terkasihnya telah lupa tentang apa yang istimewa baginya di 25 juli
Dan dimalam itu, lihatlah …
Ia sendiri.
Dan masih tentang 25 juli. Ia mencoba menarik lagi cerita cerita kejadian 25 juli 18 tahun silam. Instropeksi, mencari celah kebenaran dari kesalahan cara hidupnya.
Bagaimanapun, dan masih tentang 25 juli, adalah istimewa baginya.
Dan ia ternyata adalah aku.

0 komentar:

Posting Komentar